Kota Bitung,Jendelapembaruan.com –Dugaan penjarahan uang pajak kendaraan di Kantor Samsat Bitung membuat Ketua Umum Perkumpulan Organisasi Lintas Aspirasi (POLA), Puboksa Hutahea, naik pitam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

Ia menuding ada oknum serakah yang tega memangsa uang rakyat dengan modus licik.

 

Ini namanya rampok berkedok seragam. Rakyat sudah rela antre dan bayar pajak demi negara, tapi malah ditilep oknum di dalam. Besok kalau kena razia di jalan, masyarakat diperas lagi. Tahun depan malah bayar dobel plus denda. Ini bukan sekadar pelanggaran, ini penghianatan terhadap rakyat!” tegas Puboksa dengan nada tinggi, Senin 11 Agustus 2025.

 

Puboksa menuntut Kapolda Sulut segera memerintahkan Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H. untuk diperiksa. Ia juga meminta Kepala Kejaksaan Negeri Bitung segera membongkar sarang maling berseragam di Kantor Samsat.

 

“Kalau aparat diam, berarti mereka pelihara malingnya. Jangan tunggu rakyat yang bergerak. Ini uang negara, uang rakyat! Kalau tidak dibersihkan sekarang, ini jadi preseden buruk yang akan makin merajalela,” sindirnya pedas.

 

Puboksa juga tidak segan-segan memperlihatkan bukti transfer dari masyarakat untuk petugas yang ada di Samsat Kota Bitung

 

“Kalau aparat diam, berarti mereka pelihara malingnya. Jangan tunggu rakyat yang bergerak. Ini uang negara, uang rakyat! Kalau tidak dibersihkan sekarang, ini jadi preseden buruk yang akan makin merajalela,” sindirnya pedas.

 

Di lapangan, keresahan masyarakat kian memuncak. Masyarakat merasa dipermainkan: bayar pajak, uang raib, razia menanti, dan tunggakan plus denda di depan mata. Bagi mereka, ini seperti diperas di jalan, diperas di kantor, dan diperas di waktu yang akan datang.

 

Kasus ini menampar wajah pelayanan publik dan menantang komitmen aparat penegak hukum.

Apakah mereka berani membongkar atau justru menjadi pagar yang melindungi maling di dalam.